Headlines News :
Home » , , , , » Bulan Dzulhijjah (BAGIAN 2)

Bulan Dzulhijjah (BAGIAN 2)

Written By salam semangat on Saturday 20 October 2012 | 10/20/2012

Keutamaan Sepuluh Pertama Bulan Dzulhijjah


1.         Bahwa Allah ta’ala bersumpah dengannya. Ketika Allah bersumpah dengan sesuatu, hal itu menunjukkan keutamaan dan agungnya kedudukan sesuatu yang dijadikan sumpah tersebut, karena Yang Maha Agung tidak bersumpah kecuali dengan sesuatu yang agung. Allah ta’ala berfirman :


“Demi fajar. Dan malam yang sepuluh.”


Malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, hal ini pendapatnya kebanyakan ahli tafsir. Dan Ibnu Katsir berkata : Itulah yang benar.


2.         Merupakan hari-hari yang telah dimaklumi yang disyari’atkan untuk selalu mengingatnya. Allah ta’ala berfirman : “Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”


Jumhur para ulama berpendapat bahwa hari yang telah tentukan adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Diantaranya pendapat Ibnu Umar dan Ibnu Abbas radhiyallaahu’anhum.


3.         Rasulullah  memberi kesaksian bahwa itu merupakan hari yang paling utama di dunia. Dari Jabir bin Abdillah  dari Nabi  bersabda : “Hari yang paling utama di dunia adalah sepuluh hari (yakni yang pertama bulan Dzulhijjah)” Ditanyakan kepada beliau: “Tidakkah semisal itu dalam jihad fi-sabillah?” Beliau menjawab: “Tidak semisal itu dalam jihad fi-sabilillah. Kecuali seorang yang menutup wajahnya dengan debu (meninggal di medan jihad, pent)” (HR. Al-Bazzaar dan Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Bani)


4.         Di dalamnya ada hari Arafah. Hari Arafah adalah adalah hari Haji Akbar, hari diampuninya dosa dan pembebasan dari api neraka, jika tidak ada di sepuluh pertama bulan Dzulhijjah kecuali hari Arafah maka hal itu sudah cukup sebagai satu keutamaan.


5.         Di dalamnya ada hari Nahr (tanggal 10 Dzulhijjah). Hari itu merupakan hari yang paling utama di dunia menurut pendapat sebagian para ulama Rasulullah  bersabda :


 أَعْظَمُ الْأَياَّمِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ [رواه أبو داود والنسائي وصححه الألباني


“Hari yang paling utama di dunia adalah hari Nahr kemudian hari Qorr.” (HR. Abu Daud dan Nasa’i dan dishahihkan oleh Syaikh Al Bani)


6.         Terkumpul di dalamnya Ummuhatul Ibadah (pokok-pokok ibadah). Berkata Al Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari: “Yang nampak bahwa sebab dimuliakannya sepuluh pertama bulan Dzulhijjah karena terkumpul di dalamnya Ummahatul Ibadah pokok-pokok ibadah yaitu: sholat, puasa, shodaqah dan haji, hal itu tidak ada di hari-hari yang lain.”


Keutamaan Beramal Di Sepuluh Pertama Bulan Dzulhijjah


Dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma berkata : Rasulullah  bersabda: “Tidaklah ada dari hari-hari yang amal shalih pada hari-hari itu lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari itu (yakni sepuluh pertama bulan Dzulhijjah.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak pulang dengan sesuatu apapun (yakni meninggal di medan jihad).” (HR. Bukhari)


Dari Abdillah bin Umar radhiyallahu’anhuma berkata :  “Aku ada di sisi Rasulullah , maka aku menyebutkan kepada beliau tentang amal-amal sholeh.” Maka beliau bersabda: “Tidak ada hari-hari didunia yang lebih utama dari sepuluh hari ini”. Mereka bertanya: “Wahai Rasululloh tidak juga jihad di jalan Allah?” Maka beliau bertakbir kemudian bersabda: “Tidak pula jihad, kecuali apabila seseorang keluar dengan jiwa dan hartanya dijalan Allah, kemudian menjadi tempat meninggalnya di (HR.Ahmad dan Syaikh Al Bani Menghasankan sanad hadits ini)


Dua hadits ini dan yang lainnya menunjukkan bahwa setiap amal shalih yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih dicintai Allah ta’ala daripada jika dilakukan di hari-hari yang lain, dan jika amal itu lebih dicintai Allah ta’ala maka hal itu menunjukkan lebih utama bagiNya. Dua hadits ini juga menunjukkan bahwa seorang yang beramal pada hari-hari itu lebih utama dari berjihad di jalan Allah yang pulang kembali dengan jiwa dan hartanya. Amal-amal shalih  yang dilakukan di sepuluh pertama bulan Dzulhijjah pahalanya akan berlipat ganda tanpa terkecuali.


Diantara Amalan Yang Disunnahkan Pada Sepuluh Pertama Bulan Dzulhijjah


Jika sudah jelas bagimu wahai saudaraku muslim… tentang keutamaan beramal di sepuluh pertama bulan Dzulhijjah mengalahkan hari-hari yang lain dan musim-musim ini merupakan karunia dan ni’mat dari Allah atas hambaNya, juga kesempatan yang besar yang wajib untuk dimanfaatkannya, maka harus menjadi perhatian anda untuk mengkhususkan sepuluh pertama bulan Dzulhijjah ini dengan menambah perhatian dan keseriusan untuk memerangi jiwamu dengan  ketaatan, memperbanyak amal kebajikan dan berbagai ketaatan. Seperti itulah dahulu keadaan para salafus shalih dalam musim-musim seperti ini.


Berkata Abu Utsman An-Nahdi: “Mereka (yakni para salaf) selalu mengagungkan sepuluh hari yang tiga: Sepuluh yang terakhir dari Ramadhan, sepuluh yang pertama dari bulan Dzulhijjah dan sepuluh yang pertama dari bulan Muharram.”


Diantara amalan yang disunnahkan bagi seorang muslim untuk memperhatikan dan memperbanyak melakukannya pada hari-hari ini adalah :


1.         Menunaikan ibadah haji dan umrah. Keduanya adalah yang paling utama dari amalan yang dilakukan pada sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, barang siapa yang diberi kemudahan untuk menunaikan ibadah haji atau ke Baitullah atau menunaikan dengan cara yang sesuai maka balasannya adalah surga karena sabda Rasulullah  :


 اَلْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إلاَّ الْجَنَّةُ [متفق عليه


“Dari umrah yang satu ke umrah berikutnya adalah penebus dosa diantara keduanya dan haji yang yang mabrur tidak ada balasannya kecualu surga.” (Muttafaqun alaih)


Haji yang mabrur adalah haji yang sesuai dengan petunjuk Rasulullah  yang tidak dicampuri dengan dosa dari riya, mencari popularitas, perkataan keji dan fasiq serta dipenuhi dengan amalan yang shalih dan kebajikan.


2.         Berpuasa. Berpuasa juga masuk dalam jenis amalan shalih bahkan termasuk yang lebih utama. Allah ta’ala telah menyandarkan kepada diriNya karena kedudukannya yang mulia dan ketinggian nilainya, Allah berfirman dalam hadits qudsi:


“Semua amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa maka itu untukKu dan Aku yang akan membalasnya.”


Nabi  telah mengkhususkan puasa di hari Arafah (tanggal sembilan bulan Dzulhijjah), diantara sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dengan tambahan perhatian, diantara keutamaannya adalah beliau bersabda:


“Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa satu tahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR.  Muslim)


Karena disunnahkan bagi setiap muslim untuk berpuasa tanggal sembilan Dzulhijjah karena Nabi  menganjurkan untuk beramal shalih pada hari itu. Imam Nawawi rahimahullah berpendapat tentang sunnah berpuasa di sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, beliau mengatakan: “Berpuasa di hari-hari itu adalah sunnah dan sangat sunnah.”


3.         Sholat . Sholat adalah ibadah yang paling mulia, paling agung dan paling banyak keutamaannya, karenanya wajib bagi setiap muslim untuk menjaganya pada waktunya dengan berjamaah. Dianjurkan untuk banyak menunaikan sholat-sholat sunnah pada hari-hari itu, karena hal itu merupakan pendekatan diri kepada Allah yang paling utama. Rasulullah  bersabda dengan apa yang beliau riwayatkan dari Rabbnya: “Senantiasa hambaKu mendekat kepadaKu dengan hal-hal sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)


4.         Mengumandangkan Takbir, Tahmid, Tahlil dan Dzikir. Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma dari Nabi  bersabda: “Tiada hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintaiNya untuk beramal pada hari-hari itu dari pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka perbanyaklah dari tahlil, takbir dan tahmid.” (HR. Ahmad)


Imam Bukhari berkata: “Dahulu Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma keluar ke pasar pada sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, keduanya bertakbir maka orang-orangpun bertakbir bersama keduanya. Beliau mengatakan: Dahulu Umar bin Khathab  bertakbir di kubbahnya di Mina pada hari-hari itu, juga beliau lakukan selepas sholat, di atas tempat tidurnya, ditendanya, di majlisnya dan di tempat beliau berjalan pada hari-hari itu semuannya.”


Disunnahkan bagi setiap muslim untuk mengeraskan suaranya dalam bertakbir pada hari-hari itu, dan hendaknya jangan bertakbir bersama (koor) karena yang seperti itu tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah  juga tidak seorangpun dari para salaf, dan yang sunnah adalah masing-masing bertakbir sendiri.


5.         Bershadaqah. Bershadaqah merupakan amalan shalih yang disunnahkan bagi setiap muslim memperbanyak melakukannya di hari-hari itu, Allah ta’ala telah menganjurkan dalam firmanNya : “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.” (Al Baqarah : 254)


Rasulullah  bersabda : “Tidak akan berkurang shadaqah dari harta.” (HR.Muslim)


Masih banyak amalan yang disunnahkan untuk memperbanyakan melakukannya pada hari-hari itu, menambah dengan yang sudah disebutkan, maka akan kami sebutkan sekedar untuk mengingatkan diantaranya : Membaca Al Qur’an dan mempelajarinya, istighfar, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung hubungan silaturrahim dan kekerabatan, menebarkan salam, memberi makan, mendamaikan diantara manusia yang berseteru, menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, menjaga lidah dan kemaluan, berbuat baik kepada tetangga, memuliakan tamu, infaq di jalan Allah, mengambil sesuatu yang mengganggu orang lewat di jalan, memberi nafkah kepada istri dan keluarga, mengurus anak yatim, menjenguk orang sakit, membantu meringankan kebutuhan saudaranya, bershalawat atas Nabi , tidak mengganggu kepada kaum muslimin, lembut terhadap bawahannya, menghubungkan kawan-kawan kedua orang tua, mendo’akan saudaranya di saat tidak bersamanya, menunaikan amanah, memenuhi janji, berbuat baik kepada bibi dan paman dari ibu, menolong orang yang kesulitan, menahan pandangan dari yang diharamkan Allah, menyempurnakan wudhu, berdo’a diantara adzan dan iqamah, membaca surat Al Kahfi di hari Jum’at, pergi ke masjid dan menjaga sholat berjamaah, menjaga sholat sunnah rawatib, selalu mengerjakan sholat ied di mushola ied (tanah lapang), berdzikir setelah selesai sholat, selalu mencari pekerjaan yang halal, kasih sayang terhadap orang-orang lemah, selalu berbuat baik dan menunjukkan kepada kebaikan, hatinya selalu bersih dan meninggalkan kekerasan, mengajari dan mendidik anak-anak dan bekerja sama dengan kaum muslimin dalam kebaikan. Wallaahu a’lam.


Semoga sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad  keluarganya dan para sahabatnya.


Sumber:


http://mediasalaf.com

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


free website hit counter
English French German Spain Italian Japanese Korean Arabic
SILAKAN DI TERJEMAHKAN DI SINI
 
INFO SS : Semua isi blog ini hanya boleh dipublikasikan untuk kebaikan bersama. Silakan download atau copas yang sahabat perlukan.
Blog Design by Amirul Mu'minin Published by SALAM SEMANGAT
"Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu. Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu. Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya? Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara". (burdah)