Headlines News :

Teks Sholawat Fasabaqna - Kiamat Makin Dekat

Written By salam semangat on Wednesday 26 December 2012 | 12/26/2012

Teks - Kiamat Makin Dekat


KIAMAT MAKIN DEKAT


Sungguh kiamat makin dekat


Dengan tanda-tanda yang bisa kita lihat


Bencana telah menyelimuti laut dan darat


Tanda-tanda kiamat nampak terlihat


 


Bila agama telah terhujat


Merebaknya perbuatan jahat


Juga kebodohan yang kian merakyat


Penduduk wanita lebih padat


Penjualan miras makin meningkat


Di mana-mana terjadi maksiat


Ulama makin dijauhi umat


Pembunuhan terjadi setiap saat


Waktu terasa lebih singkat


Dunia serasa makin memikat


Tanda-tanda kiamat kecil telah terlihat


Segeralah engkau bertaubat


Sebelum nyawa diangkat


Dan sebelum matahari terbit dari barat


Karena saat itu tiada arti taubat


* * * * *


The Doomsday Becoming


Really, the doomsday becoming


By the signals we can see


The disaster has concealed the sea and land


The doomsday's signals in sight


If the religion was blasphemied


The crime was spreaded


And the stupidity was close to the people


Populations of woman are densely much


Selling of alcoholic drink is mounting


Immoral acts everywhere


Scholar of Islam is avoided by humanity


The killing can be every time


The time run shorter more


The world were very exciting


The signals of small doomsday were seen


Let's repent the sins


Before the soul has gone


And before sun rise from the west


Causes the repent of sins are unmen


Download MP3 nya di sini: Fasabaqna - Kiamat Makin Dekat

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


free website hit counter
English French German Spain Italian Japanese Korean Arabic
SILAKAN DI TERJEMAHKAN DI SINI
 
INFO SS : Semua isi blog ini hanya boleh dipublikasikan untuk kebaikan bersama. Silakan download atau copas yang sahabat perlukan.
Blog Design by Amirul Mu'minin Published by SALAM SEMANGAT
"Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu. Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu. Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya? Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara". (burdah)