Headlines News :
Home » » Khutbah Pendidikan Generasi Muda Demi Cerahnya Masa Depan

Khutbah Pendidikan Generasi Muda Demi Cerahnya Masa Depan

Written By salam semangat on Tuesday 19 February 2013 | 2/19/2013

PENDIDIKAN GENERASI MUDA


DEMI CERAHNYA MASA DEPAN


 Rasulullah SAW pernah bersabda:


خير الناس أنفعهم للناس


“Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi manusia lainnya”.


Seseorang dikatakan cerdas atau berpura-pura cerdas adalah karena manfaatnya. Orang Cerdas, jalan yang dilalui tak pernah mempengaruhinya untuk menggapai garis finish. Tak ada duri-duri di sepanjang jalan yang mengganggu pikirannya. Karena bukan tepuk tangan yang ia damba, tapi lebih dari itu, perhatiannya telah tersita habis untuk menguak misteri yang ditata oleh Allah pada alam semesta dan mengambil manfaatnya. Orang yang pura-pura cerdas, selalu gelisah, gundah gulana bila tiada tepuk sorai di sekitarnya, langkah-langkahnya selalu terganggu jika tak ada tepuk bangga di pundak. Ia juga tak akan pernah sampai pada ujung perjalanan, karena sepanjang jalan ia terlena oleh buai pamor dan sanjung, dan sejatinya orang yang seperti ini tak pernah benar-benar memberi manfaat kecuali yang semu belaka.


Jadi, manfaat atau tidak itulah yang menjadi indikasi jelas apakah seorang itu benar-benar cerdas atau berpura-pura cerdas. Tapi untuk melihat indikasi itu, bukan hal gampang. Ada banyak selimut kabut yang harus disibak dulu, sehingga kita takkan tertipu. Dan untuk itu, lihat saja orang cerdas selalu mengajukan gagasan yang brilian, orang yang pura-pura cerdas selalu mengulang-ngulang gagasannya. Orang cerdas selalu menjadi sumber suara dan gema, sedang orang yang pura-pura cerdas hanya bisa jadi resonansi dan gema semata.


Maka janganlah kita hanya bisa menjadi orang pintar tapi tidak cerdas, karena banyak orang pintar tapi malah bikin makar di sana sini.


****


Kita sebagai generasi muda harapan bangsa, negara dan agama, penentu maju mundurnya bangsa, jaya dan runtuhnya negara, mari sama-sama meningkatkan semangat belajar, kita asah potensi yang ada pada diri kita masing-masing.


Jika dulu para orang tua kita berjuang demi mendapat kemerdekaan, saatnyalah kita mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat, janganlah kita generasi muda menjadi orang atau generasi yang lemah yang dikhawatirkan kesejahteraannya oleh Allah dalam al Qur’an.


وليخش الذين لوتركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم. فليتقوا الله وليقولوا قولا سديدا


“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”


Lafazh ذرية ضعافا (anak-anak yang lemah) dalam ayat di atas menjelaskan tentang generasi-generasi penerus yang akan datang. Juga dalam ayat tadi ada beberapa kelemahan pada generasi muda muslim yang harus kita benahi kalau mungkin ada:


1. Lemah Iman


Kondisi ini menyebabkan lemahnya keyakinan pada pertolongan Allah. Rasa bangga sebagai seorang muslim hanya dirasakan oleh seorang mukmin sejati. Ia yakin bahwa Allah selalu bersamanya. Nikmat Allah baginya adalah ujian menuju hamba yang terbaik. Musibah bukanlah penghalang usahanya menggapai ridho Allah. Generasi muda harus berpikir bahwa Allah ada di atas segalanya. Ingatlah wasiat Nabi Ya’qub as kepada anak-anaknya:


2. Lemah Semangat Dakwah


Dalam al Qur’an Allah berfirman:


قل هذه سبيلى أدعوا إلى الله على بصيرة أنا ومن اتبعنى وسبحان الله وما أنا من المشركين


Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf:108)


Dakwah kepada Allah merupakan kebutuhan manusiawi seorang muslim. Stagnasi dalam dakwah akan menghanyutkannya dalam pusaran cinta dunia. Allah yarham M. Natsir, mantan Perdana Menteri RI pernah berpesan pada aktivis dakwah dengan kalimatnya: “Janganlah berhenti tangan mendayung, nanti arus membawamu hanyut”.


Jadi, apapun sikonnya dakwah harus jadi prioritas utama. Kesibukan mencari kebutuhan duniawi jangan sampai menghalangi upaya menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.


3.  Lemahnya Cinta dan Kasih Sayang sesama muslim


Cinta dan kasih sayang sesama muslim merupakan ruh kebangkitan umat. Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara.

إنما المؤمنون إخوة فأصلحوا بين أخويكم واتقوا الله لعلكم ترحمون


“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”. (QS. Al Hujurat : 10)


Perumpamaan orang mukmin dalam cinta dan kasih sayang serta lemah lembut pada sesama. Ibarat satu tubuh jika ada yang terluka sakitlah semuanya.


Jadi sebenarnya keasyikan kita mencaci, menghina, menghujat dan mencela sesama muslim adalah sama saja kita menyakiti diri sendiri, tanpa kita sadari.


Karena itu janganlah suka mencela atau menghina pada sesama. Sebab kita adalah saudara. Mari eratkan persahabatan, satukan dan luruskan barisan, jangan kita bermusuhan, bila ada perbedaan janganlah menyebabkan persengketaan. Mari k ita cari persamaan, kita jalin ukhuwah. Bila kita tersalah, jangalah resah, yakinlah semua pasti ada solusinya. Bila ada yang bersalah maafkanlah dan itulah yang utama.


4.  Lemahnya Kesiagaa terhadap makar musuh Allah


Kelemahan inilah yang menyebabkan kita mudah dijadikan bahan permainan oleh musuh-mush Allah. Kelemahan ini bermuara dari lemahnya ruh perjuangan dan pemahaman generasi muda bahwa perang antara ahli haq dan ahli batil akan tetap ada sepanjang zaman. Kita generasi muda terlalu dininabobokan dengan kalimat “Indahnya Persahabatan” antara muslim dan kafir, sehingga kita lalai bahwa suatu saat kita lengah sedikit saja, mereka akan secepat kilat menyerang kita, padahal kita yakin bahwa perang ini merupakan sunnatullah yang tak mungkin kita pungkiri, jadi apapun bentuk perangnya, pilihannya hanya satu di antara dua, menjadi pembela agama Allah atau musuh Allah.


****


Generasi muda haru punya aqidah yang kuat, keyakinan yang mantap bahwa pembela agama Allah pasti menang.

Allah SWT berfirman:

ومن يتول الله ورسوله والذين أمنوا فإن حزب الله هم الغالبون


“Dan barangsiapa yang mengambil Allah dan Rasul Nya serta orang-orang yang beriman (menjadi penolongnya), maka sesungguhnya pengikut agama Allah itulah yang pasti menang”. (QS. Al Maidah:56)


Oleh karena itu, mari kita sama-sama meningkatkan mutu pendidikan kita, kita arungi samudera ilmu yang maha luas, kita kembangkan bakat yang ada, dan kita siapkan bekal sebanyak mungkin untuk menyambut masa depan yang lebih cerah, karena perjalanan kita masih panjang. Sebagaimana sabda Nabi yang ditujukan kepada Abu Dzar:


يا أباذر:


جدد السفينة # فإن البحر عميق           وخذ الزاد كاملا # فإن السفر بعيد


وخفف الحمل # فإن العقبة كأود          وأخلص العمل # فإن الناقد بصير


Perbaharuilah perahumu, karena samudera masih sangat dalam


Bawalah bekal yang cukup, karen perjalanan amat jauh


Ringankan beban, karena akibatnya akan berat


Ikhlaslah dalam beramal, karena Allah Maha Melihat


Juga pepatah mengatakan:

Dengan ilmu hidup jadi mudah

Dengan seni hidup jadi indah

Dengan agama hidup jadi terarah

Semoga kita menjadi generasi muda yang sangat diharapkan keberadaannya oleh semua, baik agama, bangsa dan negara. Aamiiin......

by: Amirul Mu'minin


@Masjid Ma'had Al Khairiyah Cisaat


2007

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


free website hit counter
English French German Spain Italian Japanese Korean Arabic
SILAKAN DI TERJEMAHKAN DI SINI
 
INFO SS : Semua isi blog ini hanya boleh dipublikasikan untuk kebaikan bersama. Silakan download atau copas yang sahabat perlukan.
Blog Design by Amirul Mu'minin Published by SALAM SEMANGAT
"Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu. Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu. Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya? Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara". (burdah)