Headlines News :
Home » , , , » MALUKAH KITA MEMILIKI RASA MALU??

MALUKAH KITA MEMILIKI RASA MALU??

Written By salam semangat on Monday 30 December 2013 | 12/30/2013



MALUKAH KITA MEMILIKI RASA MALU??
Di saat kita berpikir sejenak tentang diri kita. Maka tanyakanlah…. Sudahkah kita memiliki rasa malu seperti yang diajarkan Nabi SAW??
Maka akan segera kita ketahui betapa diri kita masih terlalu sedikit
memilikinya. Kenyataannya, rasa malu ini telah menipis dalam diri anggota masyarakat, banyak dari mereka yang sengaja mengumbar auratnya yang seharusnya WAJIB mereka tutupi di muka umum sebagaimana yang Allah perintahkan dalam al Qur’an. Ironisnya, mereka justru lebih malu jika harus memakai pakaian yang menutup seluruh tubuhnya. Yang akibatnya, bertambahlah kejahatan dari hari ke hari, seakan zaman ini menjadi bukti kebenaran atas apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW. yang artinya:
“Kiamat tidak akan terjadi sampai rasa malu itu telah lenyap dari anak-anak dan perempuan.”
Oleh sebab itu, setiap pribadi dari kita seyogyanya mempertajam perasaan malu ini, agar terhindar dari hal-hal yang menurunkan harga diri dan aqidah kita. Menjaga rasa malu bukanlah hal yang mudah, tapi bukan juga hal yang sangat sulit, tentunya setiap perbuatan yang baik harus dimulai dengan membiasakan diri. Rasa malu akan sulit diperoleh jika seseorang telah menyadarkan perbuatannya terhadap sikap acuh tak acuh pada etika atau pun riya’ (pamer) pada orang lain.
Rasa malu adalah sifat alami dalam diri manusia, yang menjadikannya merasa tidak enak ketika melakukan perbuatan jelek dan haram. Rasa malu dapat mencegah seseorang ketika akan melakukan perbuatan terlarang. Bila seseorang telah memilikinya, maka secara otomatis ia akan menjaga hak ayah, ibu, anak, guru dan setiap orang yang berbuat baik kepadanya, dengan tidak berkhianat, ingkar janji, menolak permintaan tolong dari orang yang membutuhkan. Sungguh rasa malu dapat dijadikan pencegah segala kerusakan.

Penempatan Rasa Malu yang Tidak Tepat!
Kadangkala manusia melakukan kesalahan dan merasa perbuatannya itu baik. Dan menilai yang baik itu tergambar sebagai suatu yang buruk. Misalnya, malu bertanya tentang hal-hal yang belum ia ketahui, khususnya tentang hal-hal yang berkaitan dengan agama. Malu seperti ini, adalah malu yang salah, sebab tidak ada malu dalam masalah ilmu agama.
Singkatnya, malu dalam mempelajari agama adalah salah dan tidak tepat. Dan malu pada hal yang bersifat alamiyah yang berada di luar kemampuan manusiat untuk mengubahnya, seperti postur tubuh yang terlalu tinggi atau pendek, badan yang kurus atau gemuk, wajah atau rupa yang kurang sreg atau mungkin rambut yang keriting. Itu semua bukanlah hal yang buruk atau jelek, sehingga ia tidak harus merasa malu dengan keadaannya itu, bahkan seharusnya ia berusaha untuk mencari kebaikan dan kelebihan yang ada pada dirinya, karena setiap orang pasti memiliki kelebihan tersendiri dibanding yang lainnya, kemudian ia bersyukur atas pemberian yang telah Allah anugerahkan kepadanya itu.

Kapankah kita patut merasa MALU??
Semua perbuatan yang dikategorikan oleh agama sebagai sesuatu yang jelek dan tidak masuk akal, itulah yang patut mendapatan rasa malu jika kita lakukan. Sehingga dengan begitu, kita harus dapat menjauhinya dan jika kita dapat menjauhinya, maka itu semua dapat menjadikan kita sebagai orang yang terpuji di mata manusia apalagi di mata Allah SWT.
Jadi, sebagai kesimpulannya bahwa rasa malu ada 2 bagian, yaitu:
1.    Malu pada manusia
Yaitu seseorang yang meninggalkan suatu kejelekan karena malu atau takut dilihat orang.
2.    Malu pada Allah SWT
Yaitu kesadarannya bahwa Allah senantiasa mengawasinya kapan pun dan di mana pun, baik saat ia dilihat manusia atau pun saat sendirian, ia sangat yakin bahwa Allah selalu mengawasinya, sehingga ia malu untuk bermaksiat kepada Nya.
Sebagai penutup, sudahkah rasa MALU itu telah tertanam pada diri kita?? Ataukah malah sudah tercabut dari diri kita sampai ke akarnya?? Kalau belum, marilah kita mulai berlatih dari sekarang, melatih diri kita agar rasa malu tumbuh dalam jiwa kita.
Semoga hidayah Allah selalu menyertai kita. Aamiiiin.



Sumber:
Majalah GERIMIS edisi VII Mei 2006
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


free website hit counter
English French German Spain Italian Japanese Korean Arabic
SILAKAN DI TERJEMAHKAN DI SINI
 
INFO SS : Semua isi blog ini hanya boleh dipublikasikan untuk kebaikan bersama. Silakan download atau copas yang sahabat perlukan.
Blog Design by Amirul Mu'minin Published by SALAM SEMANGAT
"Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu. Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu. Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya? Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara". (burdah)