Headlines News :
Home » , , » Teks Ya Badrotim - Al Muqtashidah

Teks Ya Badrotim - Al Muqtashidah

Written By salam semangat on Tuesday 13 January 2015 | 1/13/2015

Sholawat dengan judul yabadrotim ini ada dalam Maulid Ad-Diba'i karya Al-Imam Wajihuddin Abdur Rahman bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin Umar ad-Diba`i Asy-Syaibani Al-Yamani Az-Zabidi Asy-Syafi`i.Ibn Diba` termasuk ulama yang produktif dalam menulis. Hal ini terbukti beliau mempunyai banyak karangan baik dibidang hadis ataupun sejarah. Karyanya yang paling dikenal adalah syair-syair sanjungan (madah) atas Nabi Muhammad SAW. yang terkenal dengan sebutan Maulid Diba`i,
Diantara buah karyanya yang lain : Qurrotul `Uyun yang membahas tentang seputar Yaman, kitab Mi`roj, Taisiirul Usul, Bughyatul Mustafid dan beberapa bait syair. Beliau mengabdikan dirinya hinga akhir hayatnya sebagai pengajar dan pengarang kitab.
Grup    : Al Muqtashidah
Album : Persembahan Untuk Kekasih
Vocal   : Ulin Nuha
Tahun  : 2014 
Berikut teksnya:

*  *  *
Wahai purnama kesempurnaan yang telah mencapai puncak kesempurnaan.
Ungkapan apa yang dapat aku katakan untuk menguraikan keluhuranmu.
Engkaulah yang terbit di ufuk ketinggian, dengan cahayamu engkau lenyapkan kesesatan

Dengan kehadiranmu semesta raya menjadi terang benderang,
Dengan cahaya, kenikmatan, serta keutamaanmu, wahai panji-panji petunjuk.

Semoga rahmat Allah, Tuhanku, senantiasa dilimpahkan kepadamu,
Kekal sepanjang masa, setiap pagi dan sore hari.

Juga kepada segenap keluarga dan para sahabat,
Yaitu orang-orang yang benar-benar telah diistimewakan Tuhan, Yang Maha Tinggi, dengan kesempurnaan
* * * 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


free website hit counter
English French German Spain Italian Japanese Korean Arabic
SILAKAN DI TERJEMAHKAN DI SINI
 
INFO SS : Semua isi blog ini hanya boleh dipublikasikan untuk kebaikan bersama. Silakan download atau copas yang sahabat perlukan.
Blog Design by Amirul Mu'minin Published by SALAM SEMANGAT
"Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu. Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu. Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya? Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara". (burdah)