***
Sungguh hawa nafsuku telah bebal tak tersadarkan
sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan.
Tidak pula bersiap dengan amal baik untuk menjamu
Sang uban yang bertamu di kepalaku tanpa malu-malu
Jika kutahu ku tak menghormati uban yang bertamu
Kan kusembunyikan dengan semir rahasia ketuaanku itu.
Siapakah yang mengembalikan nafsuku dari kesesatan
Sebagaimana kuda liar yang dikendalikan dengan tali kekang.
Jangan kau tundukkan nafsumu dengan maksiat
Sebab makanan justru perkuat nafsu si rakus pelahap.
Nafsu itu bagai bayi, bila kau biarkan akan tetap menyusu
Bila kau sapih, ia akan tinggalkan menyusu itu.
Maka kendalikan nafsumu, jangan biarkan ia berkuasa
Jika kuasa iaakan membunuhmu dan membuatmu cela.
Gembalakanlah ia, karena ia bagai ternak dalam amal budi
Janganlah kau giring ke ladang yang ia sukai.
Kerap ia goda manusia dengan kelezatan yang mematikan
Tanpa ia tahu racun justru ada dalam lezatnya makanan.
Kumohon ampunan Allah karena berbicara tanpa berbuat
Kusamakan itu dengan keturunan bagi orang mandul.
Kuperintahkan engkau suatu kebaikan yang tak kulakukan
Tidak lurus diriku, maka tak guna kusuruh kau lurus.
Aku tak berbekal untuk matiku dengan ibadah sunnah
Tiada aku dan puasa kecuali hanya yang wajib saja.
***
Album : SELIMUT KERINDUAN (AL BURDAH)
Grup : AL MUQTASHIDAH
Vocal : M. Ridwan Asyfie
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !