Headlines News :
Home » , , » Al Muqtashidah - Dalam Naungan Cinta Rasul

Al Muqtashidah - Dalam Naungan Cinta Rasul

Written By salam semangat on Wednesday 10 February 2016 | 2/10/2016

Salam cinta buat para pecinta sholawat dan qosidah di jagat raya Indonesia.
Alhamdulillah kabar gembira, di tahun 2015 album terbaru dari Al Muqtashidah telah diluncurkan. Tepatnya tanggal 26 November 2015 bertepatan dengan haul masyayikh Langitan yang ke-45. Album kali ini mengusung tema "Fi Hubbi (Dalam Naungan Cinta Rasul)".
Dengan beberap vokalis baru menambah nikmat untuk didengarkan dan dilantunkan. Dalam album ini berisi 9 judul lagu, dan beberapa di antaranya sudah pernah dilantunkan di album-album sebelumnya, namun dengan perubahan nada dan iramanya, tapi yang terpenting tetap syahdu dan tak bosan untuk diputar setiap saat.
Berikut daftar lagu di album "Dalam Naungan Cinta Rasul":

  1. Ash Shubhu Bada (Ujank B. Arifin)
  2. Thohal Yamani (M. Siroj)
  3. Fi Hubbi (M. Siroj & M. Ridlwan)
  4. Ya Ilahan Naas (M. Ridlwan & Abd. Jalil)
  5. Ummah (M. Siroj)
  6. Salamun Salamun (Abd. Hamid)
  7. Jahidu Lantani (M. Ridlwan)
  8. Ad'u Wa Unaji (Ujank B. Arifin)

"Manusia yang paling utama mendapatkan syafa'at dariku pada hari kiamat
adalah yang paling banyak bersholawat kepadaku" 
(HR. At Turmudzi)

Cover Album "Dalam Naungan Cinta Rasul"

Share this article :

3 comments:

  1. banyak link yang di kopas oleh orang lain salah satu buktinya http://koleksifree.blogspot.co.id/2014/07/best-of-best-ridwan-asyfi-al-muqtashidah.html

    ReplyDelete
  2. Download mp3 nya lwat mana mas

    ReplyDelete
  3. Download mp3 nya lwat mana mas

    ReplyDelete


free website hit counter
English French German Spain Italian Japanese Korean Arabic
SILAKAN DI TERJEMAHKAN DI SINI
 
INFO SS : Semua isi blog ini hanya boleh dipublikasikan untuk kebaikan bersama. Silakan download atau copas yang sahabat perlukan.
Blog Design by Amirul Mu'minin Published by SALAM SEMANGAT
"Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu. Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu. Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya? Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara". (burdah)