Headlines News :

Andai Aku Menjadi Ketua KPK

Written By salam semangat on Thursday 1 November 2012 | 11/01/2012



Yang saya tahu tentang KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) adalah suatu lembaga yang berwenang untuk menangani dan mengurus masalah korupsi yang sekarang ini sangat populer di negara Indonesia. Dan saya sangat setuju dengan berdirinya KPK ini, dengan harapan bisa meminimalisir dan menyapu bersih semua jenis korupsi yang sedang subur di negara ini. Sehingga maraknya kegiatan korupsi  ini menjadi salah satu penyebab keterpurukan bangsa kita ini.

Andai aku jadi ketua KPK, dan melihat dari tugas dan wewenang dari lembaga ini bahwa pemberantasan korupsi harus benar-benar diperhatikan, dari mulai penyelidikan, pencegahan sedini mungkin dari hal-hal yang sekiranya bisa menimbulkan tindak korupsi. Dan sebagai seorang ketua KPK saya harus benar-benar tegas dalam menangani atau kalau memang mengharuskan mengajukan hukuman yang setimpal ke pengadilan, jika pelaku benar-benar terbukti telah melakukan tindak korupsi dilengkapi dengan bukti bahwa dia telah korupsi, saya tidak akan takut dengan pihak manapun.

Jadi, intinya KPK selaku lembaga yang berwenang dalam Pemberantasan Korupsi ini, jangan terkesan loyo atau takut mengatakan yang salah itu salah dan yang benar itu benar. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?

Pemberantasan Korupsi harus dicegah dari sekarang, semua yang besar pasti berawal dari yang kecil, “Pejabat yang kurang baik pasti berasal dari rakyat dan masyarakat yang kurang baik pula”, begitu kata Kyai Syairozi dalam ceramahnya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


free website hit counter
English French German Spain Italian Japanese Korean Arabic
SILAKAN DI TERJEMAHKAN DI SINI
 
INFO SS : Semua isi blog ini hanya boleh dipublikasikan untuk kebaikan bersama. Silakan download atau copas yang sahabat perlukan.
Blog Design by Amirul Mu'minin Published by SALAM SEMANGAT
"Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu. Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu. Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya? Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara". (burdah)