Headlines News :
Home » , , » Makalah Bahasa Indonesia

Makalah Bahasa Indonesia

Written By salam semangat on Saturday 10 November 2012 | 11/10/2012

NAFAS AGAMA


BAB I PENDAHULUAN


Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan.


Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang), salah satunya adalah shalat, sehingga barangsiapa mengirikan shalat, maka ia mendirikan agama (Islam), dan barangsiapa meninggalkan shalat, maka ia meruntuhkan agama (Islam).


Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf, baik saat sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat-shalat sunah.


Untuk membatasi bahasan penulisan dalam permasalahan ini, maka penulis hanya membahas tentang shalat wajib dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.


BAB II PEMBAHASAN


 I.         Pengertian Shalat


Secara etimologi shalat berarti doa dan secara terminologi (istilah), para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahirah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. (Sidi Gazalba, 8).


Adapun secara hakikinya ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, yang bisa mendatangkan rasa takut kepada Nya serta menumbuhkan di dalam jiwanya rasa kebesaran Allah dan kesempurnaan kekuasaan Nya” atau “melahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua-duanya” (Hasbi Asy – Syidiqi, 59).


Dalam pengertian lain, shalat adalah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’(Imam Bashari Assaythi, 30).


Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dan perbuatan yang dimulai denga takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’. Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir dan batin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho Nya.


II.      Sejarah dan Dalil Tentang Kewajiban Shalat


a.    Sejarah Tentang Diwajibkan Shalat


Perintah tentang diwajibakannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat dan lainnya. Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa, yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra’ dan Mi’raj, yang dalam proses ini tidak dapat dipahami hanya dengan akal, melainkan harus dengan keimanan, sehingga dalam sejarah digambarkan setelah beliau melaksanakan Isra’ dan Mi’raj, umat Islam ketika itu terbagi dalam tiga golongan, yaitu: yang terang-terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah-setengah dan yang yakin sekali kebenarannya.


Dilihat dari prosesnya yang luar biasa, maka shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal-amal yang lainnya, dan mendirikan shalat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya.


b.   Dali-dalil Tentang Kewajiban Shalat


v    QS. Al-Baqarah : 43


Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.”


v  QS. Al-Baqarah : 110


Artinya: “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”


v  QS. Al-Ankabut : 45


Artinya: “Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.”


v  QS. An-Nuur : 56


Artinya: “Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.”


Dari dalil-dalil al-Quran di atas tidak ada kata-kata perintah shalat dengan perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan “dirikanlah”.


Dari unsur kata-kata, melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat.


III.    Batas Waktu Shalat Fardhu


1.         Shalat Dzuhur


Waktunya: ketika matahari mulai condong ke arah barat hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda tersebut kira-kira pukul 12.00 – 15.00 siang.


2.         Shalat Ashar


Waktunya: sejak habisnya waktu zhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira-kira pukul 15.00 – 18.00 sore.


3.         Shalat Maghrib


Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira-kira pukul 18.00 – 19.00 sore.


4.         Shalat Isya’


Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira-kira pukul 19.00 – 04.30 malam.


5.         Shalat Shubuh


Waktunya: sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira-kira pukul 04.00 – 05.30 pagi.


 IV.   Beberapa Pelajaran dan Kewajiban Shalat


a.    Shalat Merupakan Syarat Menjadi Takwa


Takwa merupakan hal yang penting dalam Islam karena dapat menentukan amal atau tingkah laku manusia. Orang-orang yang betul-betul takwa tidak mungkin melaksanakan perbuatan keji dan munkar dan sebaliknya. Salah satu syarat orang-orang yang betul-betul takwa ialah di antaranya mendirikan shalat sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah.


b.   Shalat Merupakan Benteng Kemaksiatan


Shalat merupakan benteng kemaksiatan artinya bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Semakin baik mutu shalat seseorang maka semakin efektiflah benteng kemampuan untuk memelihara dirinya dari perbuatan maksiat. Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar apabila melaksanakan dengan khusyu’, tidak akan ditemukan orang yang melaksanakan shalat dengan khusyu’ itu berbuat zina, maksiat, merampok dan sebagainya. Tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan shalat tetapi tetap berbuat maksiat, tentu kekhusyu’an shalat perlu dipertanyakan. Hal ini diterangkan dalam al-Quran surat al-Ankabut : 45.


c.    Shalat Mendidik Perbuatan Baik dan Jujur


Dengan mendirikan shalat, maka banyak hal yang didapat, shalat akan mendidik perbuatan baik apabila dilaksanakan dengan khusyu’. Banyak yang celaka bagi orang-orang yang shalat yaitu mereka yang lalai shalat. Selain mendidik perbuatan baik, juga dapat mendidik perbuatan jujur dan tertib. Mereka yang mendirikan tidak mungkin meninggalkan syarat dan rukunnya, karena apabila salah satu syarat dan rukunnya tidak dipenuhi maka shalatnya tidak sah (batal).


d.   Shalat Akan Membangun Etos Kerjo


Sebagaimana keterangan-keterangan di atas bahwa pada intinya shalat merupakan penentu, apakah orang-orang itu baik atau buruk, baik dalam perbuatan sehari-hari maupun di tempat mereka bekerja. Apabila mendirikan shalat dengan khusyu’, maka hal ini akan mempengaruhi terhadap etos kerja mereka tidak akan melakukan korupsi atau tidak jujur dalam melaksanakan tugas.


BAB III KESIMPULAN

  1. Shalat merupakan penyerahan diri secara talalitas untuk menghadap Tuhan, dengan perkataan dan perbuatan menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’.

  2. Shalat merupakan kewajiban bagi kaum muslimin yang mukallaf tanpa kecuali.

  3. Hikmah mendirikan shalat, yaitu:

    1. Shalat mencegah perbuatan keji dan munkar

    2. Shalat mendidik perbuatan baik dan jujur

    3. Shala akan membangun etos kerja




 


DAFTAR PUSTAKA

  1. Al-Quran dan terjemahnya

  2. Drs. Sidi Gazalba


Azaz Agama Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1975

  1. Hasbi Asy Syidiqi, Pedoman Shalat, Bulan Bintang, 1976

  2. Imam Basori Assuyuti


Bimbingan Shalat Lengkap, Mitra Umat, 1998

  1. Mimbar Ulama, Edisi September 2004

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


free website hit counter
English French German Spain Italian Japanese Korean Arabic
SILAKAN DI TERJEMAHKAN DI SINI
 
INFO SS : Semua isi blog ini hanya boleh dipublikasikan untuk kebaikan bersama. Silakan download atau copas yang sahabat perlukan.
Blog Design by Amirul Mu'minin Published by SALAM SEMANGAT
"Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu. Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu. Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya? Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara". (burdah)