JANGAN BERSEDIH SAHABATKU
Sahabatku . . .
Kita terpisah dalam tubuh, tapi ruh kita satu. Jiwaku selalu bersamamu sepanjang waktu. Aku tau betapa besar kau menderita dan betapa hatimu yang lembut digerogoti oleh duka, namun hanya ada sebuah jalan keluar dari kesengsaraan ini, kesabaran dan ketabahan.
Duhai sahabatku . . .
Kesabaran, ketabahan, harapan. Apalah hidup ini???
Ia tidak lain dari sebuah hikayat dan sebuah tangisan, tempat persinggahan yang singkat di perkemahan, sementara kehidupan yang terakhir sama cepatnya dengan saat dimulainya. Mereka yang telah tiba hampir tidak punya waktu untuk membongkar barang-barang bawaannya, karena harus berangkat kembali.
Mereka berkata bahwa mata adalah jendela menuju jiwa, dan itu adalah benar. Tapi seorang yang bijak tidak akan membiarkan orang laen melihat ke dalam jendela itu.
Wahai sahabatku . . .
Apakah kau ingin sang musuh tertawa melihat airmatamu, mengejekmu dalam kesengsaraan??? TIDAK AKAN PERNAH!!!
Seorang yang bijak harus menyembunyikan kesedihannya agar orang laen tidak bergembira di atasnya, seperti ulat yang bergembira di atas sehelai daun.
Jangan mengingat benih yang telah ditabur. Pikirkan hanya apa yang akan tumbuh dari mereka. Hari ini jalanmu mungkin terhalang oleh duri dan bebatuan, tapi esok kau akan memanen buah ara dan kurma yang melimpah!! Di mana ada kuncup yang tertutup hari ini, esok akan ada sekuntum mawar. Jangan lupakan itu!!
Jangan bersedih!!! Jangan biarkan hatimu mencucurkan airmata darah, dan jangan berpikir bahwa kau sendirian dan tidak memiliki teman di dunia ini. Bukankah aku temanmu?? Apakah kenyataan bahwa aku ada di sini untukmu tidak meringankanmu?? Janganlah kau duhai sahabatku,,, mengeluh bahwa kau sendirian. Ingatlah Dia yang menciptakanmu. Ingatlah bahwa Tuhan adalah teman bagi mereka yang tidak memiliki teman.
Dunia selalu berputar. Dalam sekejap kedipan mata, ratusan pintu yang terkunci dapat terbuka dan kesedihan berubah menjadi kegembiraan. Janganlah memelihara dan memperpanjang kesedihanmu, biarkan ia pergi dan punggungi dia. Lebih baik tertawa daripada menangis, walaupun hatimu sedang hancur. Namun, Tuhan pasti merasa kasihan padamu dan menunjukkan padamu jalan keluar dari lubang kesedihan, kesedihanmu akan diangkat dan kau akan melupakan dukamu.
@Soekabumi_El-Ninda_23 Nov 2007
______________________________
Catatan: Tulisan di atas adalah coretan di buku diariku dari seseorang yang pernah ku kenal dekat di tahun 2007. Memori al Khairiyah Sukabumi.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !