Headlines News :

UNGKAPAN HATI SANG KEKASIH

Written By salam semangat on Friday 22 February 2013 | 2/22/2013

coretan ninda



UNGKAPAN HATI SANG KEKASIH


Cinta . . .

Kau segalanya dalam hidupku

Cinta . . .

Kau tiada, aku pun tiada

Cinta . . .

Kau abadi tak kenal mati

Karena dengan kau dunia ada, manusia ada,

Tetap hidup karena kau . . .

Bila kau tiada . . .

Manusia lenyap, karena tiada lagi cinta

Kasih sayang, kepedulian dan perhatian

Semua . . .

Bila tanpa kau cinta . . .

Akan lenyap, hilang tanpa bekas

 

Cinta . . .

Bila dunia tiada, manusia tiada

Kau kan tetap ada

Karena kau abadi

Mesti kau misteri

Bagi sebagian besar anak Adam

 

Duhai hidup . . .

Terima kasihku padamu

Karena aku masih mempercayai adanya cinta dalam kehidupan

Dengan cinta . . . hidup damai akan dicapai

 

Oh kekasihku . . .


Doaku selalu menyertaimu


Semoga engkau bahagia selalu selamanya


Kau kan tetap kukenang


Kucintai dan kusayangi dengan setulus hatiku


Tak kuasa kumenerima orang lain


Karena hatiku sudah terlampau menyayangimu


Kuterima kau apa adanya, tapi . . .


Mungkinkah hatimu demikian . . .


Kaulah yang berhasil


Menunjukkanku pada jalan ini


Meski tanpa kau sadari


Kau telah menjadi pahlawan dalam hidupku


Meski tak pernah kau ucap


Tanpa kau sadari, tanpa kau mengerti


Cukuplah sudah kini . . .


Hanya terima kasih


Setinggi langit


Kuucapkan padamu


Lewat goresan ini




@Soekabumi_El-Ninda_2007

_______________________________________

Catatan: Tulisan di atas adalah coretan di buku diariku dari seseorang yang pernah ku kenal dekat di tahun 2007. Memori al Khairiyah Sukabumi.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


free website hit counter
English French German Spain Italian Japanese Korean Arabic
SILAKAN DI TERJEMAHKAN DI SINI
 
INFO SS : Semua isi blog ini hanya boleh dipublikasikan untuk kebaikan bersama. Silakan download atau copas yang sahabat perlukan.
Blog Design by Amirul Mu'minin Published by SALAM SEMANGAT
"Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu. Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu. Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya? Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara". (burdah)