Headlines News :

MEMAKNAI CINTA

Written By salam semangat on Friday 22 February 2013 | 2/22/2013

coretan ninda



CINTA


“Aku mencintainya, , , aku menyayanginya,,, “

Apakah cinta itu . . . ??

Setiap hati pasti bertanya, dan ...menyatakan pendapat tentangnya dengan berbeda-beda.

Cinta . . .

Legenda abadi dalam hidup manusia


Berjuta pakar telah berusaha mendefinisikan


Namun . . .


Tak satu pun yang mampu mengungkap


Seluruh definisi dari tiap-tiap individu


Karena . . .


Tiap-tiap orang memandangnya dari sudut yang berbeda


Cinta . . .

Begitu bermakna dalam kehidupan


Ia begitu mulia dan diperlukan


Ia selalu didambakan


Ibarat permata yang tak ternilai harganya


Begitu banyak . . .

Manusia yang menderita karena cinta

Bahkan berjuta nyawa melayang sia-sia

Hanya karena satu kata “CINTA”

Namun . . .

Begitu banyak pula

Manusia yang berbahagia karena cinta

Cinta, memang selalu menjadi legenda nyata, aneh memang

Begitu banyak orang yang mengelukannya

Memujinya bahkan menyembahnya!!!

Mereka tak menyadari . . .

Bahwa cinta hanya sebuah anugerah

Mereka memeluk cinta, mencintainya . . .

Namun . . .

Mereka lupa pada Pencipta cinta!!

Semua itu dilakukan hanya karena cinta

Bukan karena Pencipta cinta

Patut disesalkan memang, begitu banyak orang terjerumus karena terkelabui satu kata “CINTA”

So . . .

Marilah kita memahami dan memaknai arti cinta dengan tepat!!!!

@Soekabumi_El-Ninda ’07 (1 Muharram 1429 H)

__________________________

Catatan: Tulisan di atas adalah coretan di buku diariku dari seseorang yang pernah ku kenal dekat di tahun 2007. Memori al Khairiyah Sukabumi.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


free website hit counter
English French German Spain Italian Japanese Korean Arabic
SILAKAN DI TERJEMAHKAN DI SINI
 
INFO SS : Semua isi blog ini hanya boleh dipublikasikan untuk kebaikan bersama. Silakan download atau copas yang sahabat perlukan.
Blog Design by Amirul Mu'minin Published by SALAM SEMANGAT
"Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu. Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu. Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya? Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara". (burdah)