Akankah kekal di pucuk nestapa
Akan kata tajam berbau
Atau mungkin diri ini terlalu hina
Tuk dicintai dan dihargai
Tapi mengapa selalu begini sakit
Sesakit kucing terluka atau bahkan lebih
Aku tak kuasa ya Robb...
Memendam ini semua...sakit yang sangat
Bukan apa-apa memang begitu
Karena sekali dan berulang lagi
Kukatakan dengan yakin
Aku tidaklah pantas tuk dihargai
Namun apakah ini adil??
Bahwa setiap insan ingin dicint
Bahwa diri ini sangat bodoh dan hina
Terlontar ke jurang angkara murka
Terjatuh pada jurang neraka
Sekali lagi apakah ini adil ya Robb...
Engkau memanglah Maha segalanya
Maka izinkan hamba memohon pada Mu
Hanya rahmat Engkaulah yang menyerta
Pada kapan dan di mana hamba terluka
Terluka dan merana
Menangis dalam kehampaan dan ketidakpastian...
Bangunlah wahai kawan
Bangunlah jiwamu yang lembek
Hilanglah lemah yang menghimpit
Yakinlah bahwa Sang Kholiq
Forever with you in time
Bangunlah jiwamu pada landasan kokoh
Dasar kebenaran dan tiang keikhlasan
Tembok kejujuran dan keperkasaan
Tiangmu adalah iman taqwa pada Robb mu
Jangan menangis pada batu
Karena itu hina dan nista
Lihatlah mawar... ia teguh
Habis gugur mekarlah yang lebih cantik
Sekali lagi jangan menangisi nasib
Karena itu takdir Ilahi
Di tanganmu berada keperkasaan
@Soekabumi_Robi’ul Akhir
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !